Senin, 02 Januari 2017

LAPORAN BIOLOGI TEST GOLONGAN DARAH DAN TENSI





Penyusun : Noviantika Rahma 
Kelas : XI MIPA 5 




BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah terdiri atas sel-sel merah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping darah),dan plasma darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu, A, B, AB, dan O . Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan ini adalah mengetahui teknik uji golongan darah.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Di waktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan.Tekanan darah arterial ialah kekuatan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung.

Selama sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak, yang disebut  tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik. Untuk lebih memahami bagaimana kita mengetahui tekanan darah dilakukan dengan melakukan suatu percobaan.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara pengujian golongan darah
2.      Bagaimana cara mengukur tekanan darah (systole dan diastole)

C. Tujuan
1.       Untuk mengetahui teknik uji golongan darah
2.       Untuk mengetahui teknik mengukur tekanan darah
3.       Bisa mengukur tekanan darah teman
4.       Bisa menentukan golongan darah teman
5.      Dapat membedakan golongan darah A, B, AB, dan O

D. Waktu &Tempat
            Tempat : Kelas XI MIPA 5
            Waktu   : 1.Hari Pertama  : Senin,2 November 2015( Jam pelajaran ke 6-7)
                            2.Hari Kedua     : Rabu,4 November 2015( Jam pelajaran ke 5-6)











BAB II
KAJIAN TEORI
     Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut.
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk transfusi darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi (Prawirohartono, 1995).
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Genotype
Golongan
Agutinogen
Aglutinin
OO
O
-
anti-A dan anti-B
OA / AA
A
A
anti-B
OB / BB
B
B
anti-A
AB
AB
A dan B
-
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O. Apabila diuji dengan serum aglutinin B terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau O.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol dalam darah – yakni dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior (Michael, 2006).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah  (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole.
Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistol.
Yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure (Stegemann, 1981).
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.
Ketika manset diikatkan  pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri terus melemah  dan tidak ada gelombang pulsa yang  bisa teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Aliran  darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan  mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar  dan aliran darah menjadi normal kembali (Rushmer, 1970). Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial dari arteri brachialis.
Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan aktivitas fisik.










BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Pengamatan
            TEST GOLONGAN DARAH
            Alat :
1.      Kaca Objek
2.      Jarum Penusuk
3.      Tusuk gigi
4.      Anti serum A
5.      Anti serum B
6.      Alkohol 70%
7.      Tisu
             Cara Kerja;
1.      Basahi kapas dengan alcohol 70%, kemudian usapkan ke jari manis tangan kiri
2.      Tusuklah jari manis dengan jarum yang sudah disterilkan.
3.      Setelah keluar darah,tempelkan darah ke kaca objek di dua titik
4.      Teteskan Anti serum A di titik pertama dan Anti serum B di titik lainya
5.      Aduk dengan Tusuk gigi yang berbeda disetiap titik
6.      Analisislah golongan darah tersebut

Tabel Hasil Pengamatan :
No.
                         Nama
       Golongan darah
1.
Rase allafa
B
2.
Noviantika rahma
             B
3.
Rahmawati sukma
             B
4.
Reni nurul aini
             B
5.
Rima iklima dewi
             A


                            TEST TENSI DARAH
                       Alat :
1.      Sphygnomanometer

                      Cara Kerja :
1.      Pasanglah alat tensimeter pada bagian lengan kiri atas kemudian tekanlah alat pada bagian karet hitam dengan cara memompanya berkali kali.
2.      Dengarkan bunyi detak jantung yang dihasilka dan catatlah besar tekanan dengan melihat pada skala yang ada.Detak jantung yang pertama adalah tekanan systole.Sedangkan diastole dapat diketahui dari meghilangnya bunyi detak jantung yang ada.
3.      Catatlah hasil pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan :
No.
                         Nama
   Tekanan darah / mmHg
1.
Rase allafa
120/80
2.
Noviantika rahma
             110/80
3.
Rahmawati sukma
             110/60
4.
Reni nurul aini
             110/80
5.
Rima iklima dewi
             110/80





B. Pembahasan
         
Genotype
Golongan
Agutinogen
Aglutinin
OO
O
-
anti-A dan anti-B
OA / AA
A
A
anti-B
OB / BB
B
B
anti-A
AB
AB
A dan B
-
         
          Cara menentukan goldar :
Ø  Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A
Ø  Jika darah di A tidak menggumpal dan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B
Ø  Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB
Ø  Jika darah di A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O
Ternyata saat saya melakukan test golongan darah,didapat bahwa darah A tidak menggumpal dan di B menggumpal maka golongan darah saya adalah B









Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah (blood-pressure) :FISIKA
1.      Osmolaritas-makin tinggi osmolaritas,makin tinggi BP.Osmolaritas paling dipengaruhi oleh kadar Na
2.      Volume-makin rendah volume,makin tinggi osmolaritas>makin tinggi BP

3.      Tahanan perifer(dipengaruhi oleh luas penampang pembuluh darah)-makin tinggi tahanan perifer,makin tinggi BP

4.      Volume sekuncup(stroke volume)-makin tinggi stroke,makin tinggi BP
BIOKIMIA
1.      Kadar hormone hormone rennin-angiostensin-aldosteron
2.      Hormone adrenali, nonadrenalin system saraf simpatik dan parasimpatik




Faktor faktor yang menyebabkan perbedaan tekanan darah dengan orang lain :
1.      Genetic
2.      Pola diet
3.      Kualitas pembuluh darah
4.      Penyakit yang diderita(Hiperlipidemia,diabtes,gagal ginjal,dsb)
5.      Faktor psikologis
6.      Obat obat yang sedang dipakai







BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
  Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1.      Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A
2.      Jika darah di A tidak menggumpal dan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B
3.      Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB
4.      Jika darah di A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O

B. Daftar Pustaka
·         Laporanpraktikumbiologi1001.blogspot.com
·         Sripujiyanto.2014.Menjelajah dunia biologi kelas XI.Platinum.

     






Tidak ada komentar:

Posting Komentar