Penyusun
: Noviantika Rahma
Kelas
: XI MIPA 5
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Darah adalah cairan jaringan
yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah terdiri atas sel-sel merah
(sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping darah),dan plasma
darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO
dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen)
di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam
plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah
zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan
penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di
dalam sel darah merah menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut
mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu, A, B, AB, dan O . Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi
praktikan ini adalah mengetahui teknik uji golongan darah.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian.
Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat
unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5
liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri
atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume darah
yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Di waktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas
tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam
jaringan.Tekanan darah arterial ialah kekuatan darah ke dinding pembuluh darah
yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung.
Selama sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa
darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak, yang disebut tekanan
sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang dicapai disebut
tekanan diastolik. Untuk lebih memahami bagaimana kita mengetahui tekanan darah
dilakukan dengan melakukan suatu percobaan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara pengujian golongan darah
2.
Bagaimana cara mengukur tekanan darah (systole dan
diastole)
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui teknik uji golongan darah
2.
Untuk mengetahui teknik mengukur tekanan darah
3.
Bisa mengukur tekanan darah teman
4.
Bisa menentukan golongan darah teman
5.
Dapat membedakan golongan darah A, B, AB, dan O
D. Waktu &Tempat
Tempat :
Kelas XI MIPA 5
Waktu : 1.Hari Pertama : Senin,2 November 2015( Jam pelajaran ke
6-7)
2.Hari Kedua : Rabu,4 November 2015( Jam pelajaran ke
5-6)
BAB II
KAJIAN TEORI
Sistem penggolongan yang umum dikenal
dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner
menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga
menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar
macam antigen yang ditemukan tersebut.
Fungsi penggolongan darah manusia
sangat besar manfaatnya, yaitu untuk transfusi darah dan membantu
penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah
adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang
yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi darah
diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya
yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah
dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka
parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada
saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi
(Prawirohartono, 1995).
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah
karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan
destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Genotype
|
Golongan
|
Agutinogen
|
Aglutinin
|
OO
|
O
|
-
|
anti-A
dan anti-B
|
OA
/ AA
|
A
|
A
|
anti-B
|
OB
/ BB
|
B
|
B
|
anti-A
|
AB
|
AB
|
A
dan B
|
-
|
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum
aglutinin A mengalami penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang
tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan orang
tersebut memiliki golongan darah B atau O. Apabila diuji dengan serum aglutinin
B terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B
atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan orang tersebut
bergolongan darah A atau O.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan
faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan
pengukuran kolesterol dalam darah – yakni dengan mengukur rasio LDL atau
kolesterol jahat terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini
digunakan untuk menentukan seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem
kardiovaskular. Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi
kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya
dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba,
menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan
pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Pada umumnya, pengukuran denyut nadi
dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis,
arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri
popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior
(Michael, 2006).
Tekanan darah adalah gaya yang
ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah
(arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya
dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan
kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam
pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole.
Sistole dan diastole merupakan dua
periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi,
yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode
kontraksi atau sistol.
Yang dimaksud dengan tekanan sistole
adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam
pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah
tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh
hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole,
ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure
(Stegemann, 1981).
Sphygmomanometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis
yang berisi kantong karet tiup.
Ketika manset diikatkan pada
lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet
membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri
terus melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang bisa
teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi,
suatu titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa
sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada
tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada
manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Aliran darah
mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan mempercepat
kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan
turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam
manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara
tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum,
jumlah darah bergelombang di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara
jantung melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun
di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan
suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan derajat
percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah
manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan
aliran darah menjadi normal kembali (Rushmer, 1970). Adapun bunyi yang didengar
saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff,
yakni bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan
karena oklusi parsial dari arteri brachialis.
Berbagai faktor memepengaruhi denyut
nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf
simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan
aktivitas fisik.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
TEST
GOLONGAN DARAH
Alat :
1. Kaca Objek
2. Jarum Penusuk
3. Tusuk gigi
4. Anti serum A
5. Anti serum B
6. Alkohol 70%
7. Tisu
Cara Kerja;
1. Basahi
kapas dengan alcohol 70%, kemudian usapkan ke jari manis tangan kiri
2.
Tusuklah jari manis dengan jarum yang sudah disterilkan.
3.
Setelah keluar darah,tempelkan darah ke kaca objek di dua
titik
4.
Teteskan Anti serum A di titik pertama dan Anti serum B di
titik lainya
5.
Aduk dengan Tusuk gigi yang berbeda disetiap titik
6.
Analisislah golongan darah tersebut
Tabel Hasil Pengamatan :
No.
|
Nama
|
Golongan darah
|
1.
|
Rase allafa
|
B
|
2.
|
Noviantika rahma
|
B
|
3.
|
Rahmawati sukma
|
B
|
4.
|
Reni nurul aini
|
B
|
5.
|
Rima iklima dewi
|
A
|
TEST TENSI DARAH
Alat :
1.
Sphygnomanometer
Cara Kerja :
1. Pasanglah alat tensimeter pada
bagian lengan kiri atas kemudian tekanlah alat pada bagian karet hitam dengan
cara memompanya berkali kali.
2. Dengarkan bunyi detak jantung yang
dihasilka dan catatlah besar tekanan dengan melihat pada skala yang ada.Detak
jantung yang pertama adalah tekanan systole.Sedangkan diastole dapat diketahui
dari meghilangnya bunyi detak jantung yang ada.
3. Catatlah hasil pengamatan
Tabel
Hasil Pengamatan :
No.
|
Nama
|
Tekanan darah / mmHg
|
1.
|
Rase allafa
|
120/80
|
2.
|
Noviantika rahma
|
110/80
|
3.
|
Rahmawati sukma
|
110/60
|
4.
|
Reni nurul aini
|
110/80
|
5.
|
Rima iklima dewi
|
110/80
|
B. Pembahasan
Genotype
|
Golongan
|
Agutinogen
|
Aglutinin
|
OO
|
O
|
-
|
anti-A
dan anti-B
|
OA
/ AA
|
A
|
A
|
anti-B
|
OB
/ BB
|
B
|
B
|
anti-A
|
AB
|
AB
|
A
dan B
|
-
|
Cara
menentukan goldar :
Ø Jika darah
di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A
Ø Jika darah
di A tidak menggumpal dan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B
Ø Jika darah
di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB
Ø Jika darah
di A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O
Ternyata
saat saya melakukan test golongan darah,didapat bahwa darah A tidak menggumpal
dan di B menggumpal maka golongan darah saya adalah B
Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah
(blood-pressure) :FISIKA
1.
Osmolaritas-makin tinggi osmolaritas,makin tinggi BP.Osmolaritas
paling dipengaruhi oleh kadar Na
2.
Volume-makin rendah volume,makin tinggi
osmolaritas>makin tinggi BP
3.
Tahanan perifer(dipengaruhi oleh luas penampang
pembuluh darah)-makin tinggi tahanan perifer,makin tinggi BP
4.
Volume sekuncup(stroke volume)-makin tinggi
stroke,makin tinggi BP
BIOKIMIA
1.
Kadar hormone hormone rennin-angiostensin-aldosteron
2.
Hormone adrenali, nonadrenalin system saraf simpatik
dan parasimpatik
Faktor
faktor yang menyebabkan perbedaan tekanan darah dengan orang lain :
1.
Genetic
2.
Pola diet
3.
Kualitas pembuluh darah
4.
Penyakit yang diderita(Hiperlipidemia,diabtes,gagal
ginjal,dsb)
5.
Faktor psikologis
6.
Obat obat yang sedang dipakai
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka
termasuk golongan darah A
2. Jika darah di A tidak menggumpal dan di B menggumpal
maka termasuk golongan darah B
3. Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk
golongan darah AB
4. Jika darah di A dan B tidak menggumpal maka termasuk
golongan darah O
B. Daftar
Pustaka
·
Laporanpraktikumbiologi1001.blogspot.com
·
Sripujiyanto.2014.Menjelajah dunia biologi kelas XI.Platinum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar