Selasa, 30 Agustus 2016

LAPORAN KIMIA : TITIK BEKU LARUTAN NACl DAN UREA



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0°C, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0°C lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0°C, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni yang telah ditambahkan zat terlarut lain kedalamnya dan mencoba pembuktian bahwa titik beku larutanya akan lebih rendah dibandingkan pelarut murninya.
B.   Rumusan Masalah

1.      Apakah fungsi campuran butiran es dengan garam dapur?
2.      Berapakah titik beku air suling dalam percobaan ini? Apakah lebih tinggi atau lebih tinggi dari nol? Jelaskan mengapa dapat terjadi!
3.      Berapakah titik beku larutan urea dalam percobaan ini?
c. Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui pengaruh penambahan es dan garam terhadap proses pembekuan suat larutan.
2.      Untuk membandingkan titik beku air suling dan urea.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit

B.    PenurunanTitik Beku Larutan
Prosespembekuan suatuzatcairterjadibilasuhuditurunkan sehingga jarak antar partike lsedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekulpelarut terhalang, akibatnyauntuk dapat lebih mendekatkan jarak antar molekul diperlukansuhu yang lebihrendah.
Perbedaansuhuakibatadanyapartikel-partikelzat terlarut disebut penurunantitikbeku (ΔTf).Pernyataan tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :



UntukpenurunantitikbekumenurutRaoult :
C.     LarutanNaCl
Natriumklorida, jugadikenaldengangaramdapur, atauhalit, adalahsenyawakimiadenganrumusmolekul NaCl.Senyawainiadalahgaram yang paling memengaruhisalinitaslautdancairan ekstraselularpadabanyakorganismemultiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida seringdigunakansebagaibumbudanpengawetmakanan.

D.    Larutan Urea
Urea adalahsenyawaorganik yang tersusundariunsurkarbon, hidrogen, oksigendannitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasildibuatdarisenyawaanorganik, yang akhirnyameruntuhkankonsepvitalisme.
Urea ditemukan pertama kali olehHilaireRoullepadatahun 1773. Senyawa ini merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disintesis dari senyawa anorganik.




BAB III
PEMBAHASAN

A.   Alat dan bahan
alat dan bahan
ukuran / satuan
Jumlah
Gelas kimia plastik
1000 ml
1
Tabung reaksi + rak
Biasa
5/2
Termometer
-10-100
1
Batang pengaduk
-
1
Es batu
-

Garam grosok
-

Larutan urea, CO(NH2)2
0,1 m
20 ml
Larutan urea, CO(NH2)2
0,05 m
20ml
Larutan NaCl
0,1 m
20ml
Larutan NaCl
0,05 m
20ml
Air suling
-


B. Cara Kerja

1)      masukkan butiran es kedalam gelas kimia sampai kira – kira tiga perempatnya. Tambahkan delapan sendok garam krosok lalu diaduk. Inilah campuran pendingin.
2)      Isi tabung reaksi dengan air suling kira – kira setinggi 4cm, kemudian tabung reaksi tersebut dimasukkan kedalam cairan pendingin. Masukkan pengaduk kedalam tabung reaksi dan gerakkan naik turun hingga seluruhnya membeku.
3)      Keluarkan tabung reaksi dari cairan pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair. Ganti pengaduk dengan termometer. Dengan hati – hati, aduk campuran es dan air dalam tabung dengan termometer secara naik turun. Kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air itu.
4)      Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea dan larutan NaCl sebagai pengganti air suling.
5)      Jika es dalam campuran pendingin sudah banyak yang mencair, buatlah lagi campuran pendingin seperti cara diatas.




C.   Hasil  Pengamatan
No.
Larutan
Selisih titik beku air dengan titik beku larutan
Zat terlarut
kemolalan
Titik beku
1.       
CO(NH2)2
1 m
2
-2
2.       
CO(NH2)2
2 m
-2,5
2,5
3.       
NaCl
1 m
1
-1
4.       
NaCl
2 m
3,0
-3,0

D.   Pembahasan
                Dari data di atas dapat diketahui bahwa air memiliki titik beku terbesar dari semua larutan.Ini diakibatkan karena sebagian partikel air dan sebagian partikel-partikel terlarut membentuk ikatanbaru. Sehingga ketika membeku yang memiliki titik beku paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu kemudian diikuti oleh molekul larutan.                Penambahan zat terlarut dalam pelarutakan mengakibatkan peningkatankonsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya
              Kedua larutan tersebutmemiliki molalitas yang sama tetapi memiliki titik beku yang berbeda, titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berbeda karena zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatifl ebih besar daripada sifat koligatif.



Kesalahan- kesalahan tersebut bisasaja terjadi karenabeberapa faktor :
1.      Rusaknya/kurangmaksimalnya fungsi alat alat yang dipakai
2.      perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh es batu yang ada pada gelas kimia yang digunakan untuk membekukan larutan  ini sedikit demi sedikit mulai mencair. Oleh karena itu agar larutan  ini tetap membeku, es batu yang ada di dalam tabung perlu diberi garam dapur kasar lebih banyak lagi sehingga es batu yang ada tetap membeku atau dengan kata lain tidak cepat mencair, sebab garam dapur ini dapat mengikat oksigen yang ada pada air dalambentukesbatu.
3.      Kurang telitinya pengamat dalam menentukan titik

BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah kami laksanakan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.      Titik beku larutan (yang dalam hal ini digunakan larutan urea dan NaCl) memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air (pelarut murni) karena di dalam larutan urea dan NaCl terkandung zat terlarut berupa molekul-molekul urea dan molekul-molekul NaCl yang menyebabkan terhalangnya molekul-molekul air untuk membeku sehingga dibutuhkan suhu yang lebihrendahuntukmembekukanlarutan urea danNaCltersebut.
2.      Makin besarmolalita slarutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
3.      Penurunan titik beku larutan (ΔTf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
4.      Titik beku larutan elektrolitlebihrendahdaripadalarutannonelektrolitpadakemolalan yang sama, dikarenakanlarutanelektrolitterurai sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibandingkan larutan nonelektrolit
5.      Pada konsentrasi yang sama penurunan titik beku(ΔTf) larutan elektrolit akan lebih besar dibandingkan larutan non elektrolit, Karena penurunan titik beku(ΔTf) larutan elektrolit dipengaruhi oleh factor Van’t Hoff

Daftar pustaka
·         Getupbangkit.blogspot.com
·          Inekesyanisha.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar